Akhirnya dengan kesaktian Mahesa
Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah bekerja semalaman,
kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau
diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua
raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar
berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Terpedaya oleh rayuan tersebut,
keduanyapun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka
sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala
untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. Óoo,,Yoh,
wong Kediri sesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku, Kediri
bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.
(Ya, orang Kediri besok akan
mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan
jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau).
Dari legenda ini akhirnya
masyarakat lereng Gunung kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak sumpah itu
yang disebut Larung Sesaji.
Acara ini digelar setahun sekali
pada tanggal 23 bulan surau oleh masyakat Sugih Waras. Tapi khusus pelaksanaan
tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan pamor
wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri. Bagaimanapun
aktivitas Gunung Kelud dengan segala pernak perniknya menjadi salah satu obyek
wisata unggulan di Kabupaten Kediri.
Masuk Terowongan Lokasi Larung
Sesaji ini sebenarnya tidak jauh, hanya sekitar 500 meter. Namun karena
medannya naik turun,maka bisa membuat kaki kepenatan. Apalagi iring-iringan
peserta upacara harus memasuki sebuah terowongan Gresco 2 yang diameternya
sekitar 4 meter.
Menariknya, kondisi terowonganyang
gelap gulita itu hanya dihiasi lampu petromaks dan lilin pada saat pelaksanaan
larung sesaji. Terowongan yang membelah lereng Gunung Kelud ini panjangnya
sekitar 200 meter. Kondisinya sangat mirip Tunnel Migbay Los Angeles yang
cukup popular karena pernah menjadi ikon event pembuatan film King Kong
produksi Hollywood.
Begitu keluar dari terowongan ini, maka terlihatlah pemandangan indah kawah Gunung Kelud yang berwarna kehijau-hijauan. Air kawah seluas 12 Ha posisinya diapit 3 Gunung yakni Gunung Kelud, Gajah mungkur dan Sumbing begitu indah dan memesona. Pintu keluar terowongan menggunakan jalan setapak di atas tanah keras bebatuan, dengan menuruni tangga trapping beton kira kira 100 meter. Yang menarik, ketika kita memasuki bibir kawah Gunung Kelud peserta Larung Sesaji tidak boleh menggunakan alas kaki.
Maksud Larung Sesaji ini sebagai
tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat Lereng Gunung Kelud tepatnya berbagai sumber
Kawasan Gunung Kelud terletak kurang
lebih 35 Km dari kota Kediri atau 120 Km dari ibukota Provinsi Jawa Timur
Surabaya. Termasuk gunung api aktif dengan ketinggian 1.730 meter di atas
permukaan laut (mdpl). Panorama pegunungan indah yang alami dan udara sejuk
membuat wisatawan kerasan berlama-lama dikawasan ini.
Obyek Wisata Kelud sangat cocok bagi
mereka yang berjiwa petualangan (adventure). Di antara panjat tebing, lintas
alam, camping ground. Bahkan baru-baru ini dijadikan check point rally mobil
nasional 2006. Jalan menuju Gunung Kelud sudah hotmiks dan dapat dilalui segala
jenis kendaraan. Akan tetapi sebaiknya jangan menggunakan mobil sedan, karena 3
km menjelang masuk pintu gerbang terdapat tanjakan yang cukup terjal, yakni
kemiringan 40 derajat yang panjangnya sekitar 100 meter. Gunung Kelud hingga
kini telah mengalami 28 kali letusan yang tercatat mulai tahun 1000 sampai
1990.
https://www.youtube.com/channel/UCts5Ua5IehgoRev-E6-zh1A ( KI COKRO ST)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar