Selasa, 17 Mei 2016

Petilasan "Keraton Gunung Kawi", Konon Muncul Penampakan Monyet Putih

Top of Form

Petilasan Keraton Gunung Kawi



Selain ” Pasarean Gunung Kawi “, yang merupakan tempat peristirahatan terakhir Kanjeng Kyai Zakaria II dan Raden Mas Iman Soedjono, dua tokoh kharismatik yang pertama kali babat alas di Gunung Kawi pada abad ke-19.

Jauh lebih tua di atasnya, terdapat pertapaan “Kraton Gunung Kawi” yang berada di tengah-tengah kesejukan hutan pinus Perhutani Jawa Timur. Untuk mencapai tempat ini diperlukan waktu setengah jam dari ” Pasarean “.

Kraton Gunung Kawi secara administratif berlokasi di Dusun Gendogo, Desa Balesari Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Situs “Kraton Gunung Kawi” ini menurut salah seorang juru peliharanya, sudah ada sejak tahun 861 dan tercantum dalam sebuah prasasti di Puncak Batutulis, Gunung Kawi.
Sanggar Pemujaan Keraton G  Kawi

Tahun 861 adalah tarikh kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur dengan rajanya yaitu Empu Sindok (Kusumawardhani), seorang keturunan dinasti Syailendra yang hijrah ke Jawa Timur.

Pertapaan tersebut dibangun dengan menanam 5 pohon beringin jawa dan menempatkan batu gunung besar di tengahnya. Semua itu untuk mendukung aktivitas /meditasi mpu sindok hingga mencapai moksa. Kini tempat pertapaan Mpu Sindok tersebut bernama Sanggar Pamujaan Kraton Gunung Kawi.
Tempat ini merupakan sarana meditasi atau berkomunikasi dengan Tuhan oleh Raja-Raja sejak zaman Mpu Sindok hingga zaman Eyang Djoego. Didalamnya juga terdapat beberapa arca dan lubang untuk melakukan tapa pendem atau bertapa dalam tanah.

Pada tahun 1200 masehi, Prabu Kameswara, Raja Kediri yang bergelar Sri Maharajarake Sirikan Shri Kameshwara Sakalabhuwanatushtikarana Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayottunggadewa (1115 – 1130 M), melakukan Lengser Keprabon Madek Pandhita (Turun tahta dan menjadi pertapa), dan menyepi di tempat ini setelah digantikan anaknya, Prabu Jayabaya.

Petilasan Gunung Kawi, Peninggalan Abad 7


Di lokasi ini juga terdapat Pura Agung Gunung Kawi (Pagah), di dalamnya terdapat sebuah pohon beringin tua yang kelima akarnya menjulang ke atas, dan menyatu pada ketinggian sekitar 1,5 meter, namun kondisi pohon tersebut, saat ini sudah mati dan tumbang, hanya tersisa akarnya yang unik tersebut.

Pura Agung Gunung Kawi ini, dulunya merupakan lokasi para raja-raja Jawa melakukan pertemuan, atau menghadap Mpu Sindok meminta ilham pemikiran-pemikiran bijak dalam membangun kerajaan.
Prabu Kameswara I pun saat tengah menghadapi kemelut politik kerajaan Kediri.  Konon, setelah bertapa di tempat ini, sang Prabu berhasil menyelesaikan kekacauan politik di kerajaannya.
Ken Arok, Raja pertama Singasari yang bergelar Sri Rajasa dan Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit pun diceritakan pernah bertapa di Keraton Gunung Kawi.

Konon, di  Pemujaan Muncul Penampakan Monyet Putih

Pada jaman perjuangan, Bung Karno, Jenderal Soedirman, dan Supriyadi mengunjungi tempat ini untuk menyucikan diri dan menenangkan hati. Di kawasan ini terdapat beberapa bangunan, salah satunya Makam Eyang Jayadi dan Eyang Menik yang selesai dipugar Januari 2010.
Keduanya merupakan pengurus dari pertamanan dan perkebunan pada jaman prabu Kameswara I. Dibawahnya terdapat makam juru kunci pertama Keraton Gunung Kawi, yaitu Eyang Subroto, Eyang Djoyo, dan Eyang Hamit.

Kunjungan masyarakat dan wisatawan ke keraton Gunung Kawi mencapai puncaknya pada hari Kamis Legi, Jumat Kliwon dan malam Satu Suro. Selain itu beberapa fasilitas yang bisa didapatkan disekitar area adalah listrik, kamar mandi, area parkir, areal outbond, jalur extreme untuk Motorcross dan warung.

3 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
    saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
    jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus
  2. Nanti dikeraton gunung kawi dikasih ajimat sepasang warna kuning dan putih,mahar 500 rb.ha ha ha ha

    BalasHapus
  3. Keraton gunung Kawi, terlalu komersial. Dibilang mau jalan2, disuruh mampir keraton, makam, lalu baru boleh ke kelenteng. Itupun di setiap lokasi dimintai uang yg ngaku katanya juru kunci keraton dan juru kunci makam, supaya barokah dll, dan setiap jalan ke satu titik diikuti oleh pengantar, dengan hasil akhirnya tetap minta uang. Karcis masuk pun tidak diberi tapi ditarik per orang. Hal ini berbeda dengan kondisi 5 tahun lalu, sudah tidak ada kesan sakral sama sekali.

    BalasHapus