Minggu, 01 Mei 2016

Menjelajah Alam Wisata Ritual di Lereng Lawu

 

Tabir.com. Kabupaten Karanganyar dengan ibukotanya Kota Karanganyar, dengan luas wilayah 77.378,6374 ha. Secara geografis terletak disebelah barat lereng Gunung Lawu pada posisi 110º  40? – 110º  70? Bujur Timur, 7º  28? – 7º  46?  Lintang Selatan dan wilayah ini berbatasan  dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta di sebelah barat, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah Selatan, Kabupaten Ngawi dan Magetan (Jatim).


Sebagian besar Daya tarik wisata  Kabupaten  Karanganyar berada di lereng barat Gunung Lawu, antara lain : Air Terjun Grojogan Sewu, Wana Wisata Bromo, Puncak Lawu, Pemandian Sapta Tirta Pablengan, Pemandian Air Hangat Cumpleng, Camping Lawu Resort, Bumi Perkemahan Sekipan, Air Terjun Jumok, Agro Wisata Sondokoro, Taman Semar, Candi Sukuh, Candi Ceto, Makam Jabalkanil, Pertapaan Pringgodani, Situs Purbakala Pelanggatan, Monumen Tanah Kritis, Astana Mangadeg, Astana Girilayu, Situs Purbakala Giyanti,Taman Rekreasi Balekambang

Air Terjun Grojogan Sewu
Grojogan Sewu berarti air terjun seribu, walaupun air terjun tidak berjumlah seribu namun percikan air yang jatuh dari atas tebing sangat deras dan membasahi area yang berada disekitarnya. Ketinggian Grojogan Sewu mencapai 80 meter dan terletak diantara hutan wisata Tawangmangu.

Memasuki Taman Wisata Grojogan Sewu, di sekitar objek wisata banyak terdapat penjual souvenir seperti tanaman khas pegunungan, kerajinan, pakaian, dan masih banyak lagi. Memasuki Taman Wisata Grojogan Sewu, kami harus melewati tangga turun untuk menuju ke tepi air terjun. Dengan ketinggian tebing sekitar 100 meter, perjalanan dengan menuruni anak tangga cukup melelahkan bagi pengunjung air terjun ini. Namun perjalanan yang melelahkan ini terbayar dengan pesona air terjun Grojogan Sewu yang menawan ini. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata, mushola dan MCK

Tahura ( Taman Hutan Raya)
Merupakan satu-satunya taman hutan raya di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Didalam tahura ini  terdapat berbagai jenis flora terdiri dari berbagaui jenis vegetasi endemik, dan fauna yang sebagian merupakan fauna langka yang tidak kurang dari 34 jenis binatang. Disamping tempat rekreasi juga untuk  kegiatan penelitian dan perkemahan. Terletak  di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar  tepat berada dibelakang Candi Sukuh. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, area perkemahan.

Wana Wisata Bromo
Wana wisata ini disamping menjadi obyek  wisata juga menjadi tempat penelitian berbgai jenis tanaman hutan lindung. Luas kawasan ini sekitar 11 ha, terletak di tepi jalan raya Karanganyar – Mojogedang sekitar 5 km dari Kota Karanganyar ke arah timur, untuk mencapai lokasi bisa ditempuh dengan kendaraan umum.
Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, permainan anak-anak, kios cinderamata, warung makan, pos-pos keamanan, tempat peristirahatan.

Gunung Lawu
Gunung Lawu (3.265 m) berdiri kokoh diperbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak menyimpan sejuta misteri dan legenda. Dalam legenda Gunung Lawu dipercayai sebagai tempat bertapanya Raden Brawijaya atau dikenal dengan Sunan Lawu setelah mengundurkan diri dari kerajaan Majapahit, dan beliau dipercaya sebagai penguasa seluruh makhluk yang ada di Gunung Lawu.

Gunung Lawu juga mempunyai kawah yang namanya sangat terkenal yakni Kawah Condrodimuko, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat menggodok tokoh pewayangan yaitu Raden Gatutkaca, salah satu dari Pandawa Lima. Di gunung ini juga banyak tempat-tempat keramat antara lain Sendang Drajat, Argo Dalem, Argo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu “Punden Berundak“, Lumbung Selayur, Telaga Kuning dan masih banyak lagi. Gunung ini juga ditumbuhi bunga Edelweis berwarna merah muda, kuning dan putih.

Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.

Desa Cemoro Sewu
maupun dukuh Cemoro kandang yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer merupakan gerbang pendakian ke puncak Lawu atau lebih dikenal dengan nama Hargo Dumilah, letaknya berada tidak jauh dari kota dan dilintasi oleh jalan raya tertinggi di pulau Jawa yaitu sekitar 1.878 meter dari permukaan air laut. Karena letaknya yang mudah dijangkau, Gunung Lawu ini banyak dikunjungi pendaki pada Minggu dan hari-hari libur. Bahkan pada bulan Suro (Tahun Baru menurut penanggalan Jawa), kita akan menemui bahwa mereka yang mendaki bukan saja untuk ke puncak gunung Lawu, tetapi juga banyak diantaranya adalah peziarah, pertapa dan berbagai tujuan lainnya

Pemandian Air Hangat Cumpleng
Merupakan pemandian dengan sumber air hangat alami yang dipercaya memiliki khasiat untuk penyembuhan penyakit kulit. Terletak di Desa Plumbon, Kec. Tawangmangu, berjarak sekitar 26 km dari Kota Karanganyar, posisinya di jalan tembus Tawangmangu menuju Astana Mangadeg/Matesih. Untuk mencapai lokasi tersebut mudah  dapat menggunakan kendaraan umum. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, kamar madi terbuka, arena rekreasi, shelter, Pendopo, bumi perkemahan.

Candi Sukuh
Candi ini terletak di sebelah barat lereng Gunung Lawu sekitar 910 m diatas permukaan laut. Dibangun  sekitar abad 15 atau 16 pada jaman kerjaan Hindu Majapahit dengan luas areal ± 5.500 m², bangunan utamanya dengan ketinggian 910 m dpl menyerupai bentuk bangunan paramid di Meksiko. Pada pintu gerbang  utama terdapat  hiasan kepala raksasa dengan relief-relief simbolik “Candra Sangkala” yang mengungkapkan angka tahun pendirian candi, di halaman candi terdapat juga candi kecil  dan berbagai relief-relief  yang terkessan erotis, yang sebenarnya merupakan symbol tentang ajaran kehidupan yang hakiki serta pada relief berseri menggambarkan  cerita Garudeya dan Sudhamala yang mengangkat tema pembebasan.  

Dimasa lalu  komplek candi merupakan tempat pemujaan dan penyelenggaraan acara ritual keagamaan bagi para penganut agama Hindu, namun sekarng hanya berfungsi sebagai tempat meditasi dan sesaji . Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kec. Ngargoyoso, untuk mencapai tempat ini dapat menggunakan angkutan pedesaan jurusan Karangpandan-Ngargoyoso(Candi Sukuh).

Candi Cetho
Terletak di Desa Gumeng, Kec. Jenawi di  sebelah barat lereng Gunung Lawu, berada diatas bukit dengan panorama yang indah dikelilingi oleh perkebunan teh. Candi ini mempunyai daya tarik sendiri karena bangunan candi  tidak seperti kebanyakan bangunan candi-candi lain yang ada di Jawa Tengah. Untuk mencapai Candi Cetho harus melalui jalur yang sempit menanjak dan berkelok-kelok melewati perkebunan teh dan hutan.

Pemandian Sapta Tirta Pablengan
Pablengan mempunyai tujuh macam sumber air yang berbeda dan kegunaannya serta  letaknya sangat berdekatan, sumber air tersebut  adalah : Sumber air bleng: airnya agak asin   biasanya   digunakan   untuk  membuat nakanan (Gendar, Kerupuk karak). Sumber air hangat: dipercaya dapat mengobati penyakit kulit dan dapat mensucikan badan. Sumber air hidup: dipercaya bahwa orang akan tetap awet muda penampilannya apabila cuci muka dengan air tersebut. Sumber air mati: Keadaan airnya tenang  dan selalu tetap tidak berubah berkurang maupun berlebih.

Sumber air soda : airnya berasa soda alami. Sumber air kesaktian:airnya dipercaya dapat membuat seseorang menjadi sakti/kebal terhadap senjata tajam. Air urus-urus: apabila airnya diminum orang tersebut akan diare atau buang air besar terus

Di komplek Pablengan terdapat bangunan pemandian terbuka (6kamar) peninggalan Mangkunegaran VI yang masih dianggap sakral dan banyak dikunjungi peziarah, terutama bagi mereka yang akan melakukan tradisi  mengunjungi makam-raja-raja atau ke petilasan leluhur di lereng barat Gunung Lawu. Pablengan terletak ditepi jalan raya antara Karangpandan-Mangadeg,-Girilayu-Giribangun, berjarak  sekitar 20 km dari Kota Karanganyar.

Makam Jabalkanil
Merupakan obyek wisata ziarah  terdapat bangunan petilasan Syeh Maulana Mahgribi dan masjid dengan bedug nya yang kuno dan dipercaya memiliki daya gaib seperti berbunyi sendiri tanpa ditabuh, terletak di bukit Jabalkanil lereng barat Gunung Law dan untuk mencapai tempat tersebut  dapat dengan kendaraan umum  jurusan Tawangmangu-Matesih. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, masjid

Camping Lawu Resort
Terletak di tepi jalan raya Tawangmangu-Sarangan, merupakan tempat perkemahan wisata yang dikelola secara komersial berhawa sejuk dengan panorama alam Gunung Lawu. Fasilitas yang tersedia :  Tempat parkir, panggung terbuka, kolam renang, cafeteria, tenda/kemah berbagai ukuran.

Bumi Perkemahan Sekipan
Merupakan bumi perkemahan dengan luas  sekitar 5 ha yang dikelilingi oleh perbukitan yang indah dan berhawa sejuk. Terletak di Kelurahan Kalisoro, Kec. Twangmangu, berjarak  sekitar 5 km dari pusat Kota Karanganyar. Area perkemahan ini banyak dikunjungi para pekemah yang mayoritas kalangan pelajar dan mahasiswa karena memiliki fasilitas yang memadai.

Pertapaan Pringgodani
Merupakan obyek wisata sejarah yang terletak di sebelah barat Gunung Lawu, terletak di Kelurahan Blumbang, Kec. Tawangmangu.  Di lokasi teresbut terdapat kolam yang dianggap sakral disebut sendang penganten dan petilasan . Biasanya para pengunjung datang pada hari malam Jum’at Kliwon dan malam Selasa Kliwon untuk melakukan ziarah. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, tempat pertapaan.

Astana Mangadeg
Astana Girilayu dan Mengadeg adalah kompleks pemakaman para penguasa dan kerabat dekat Puro (Istana) Mangkunegaran. Di Girilayu-lah letak makam Mangkunegara IV, V, VII, dan VIII, sementara MN I, II,  dan III dimakamkan di Mangadeg, dan MN VI di Astana Nayu Utara, Solo. Khusus untuk MN I, alias Raden Mas Said, alias Pangeran Sambernyawa, makamnya masih banyak diperdebatkan antara mereka yang yakin bahwa makam MN I berada di Mengadeg dan mereka yang yakin bahwa sebenarnya makam MN I berada di dalam ruang pusat Puro Mangkunegaran sendiri. Mana yang benar, hal ini belum dibuktikan.

Makam Giribangun, seperti yang sudah diketahui adalah kompleks makam dimana jenazah mantan Presiden ke 2 RI, Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dimakamkan. Kini ketiga kompleks makam tersebut banyak dipakai sebagai tempat wisata peziarahan yang banyak dikunjungi oleh para peziarah.

Taman Rekreasi  Balekambang
Tempat rekreasi keluarga dengan luas sekitar 3,5 ha, terletak  berdekatan dengan Air Terjun Grojogan Sewu.Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, kolam renang, arena bermain anak-anak, lapangan tennis, gedung pertemuan, rumah makan, menara pengamat pemandangan, kios penjualan tanaman hias, arena pemeran lukisan.

Mata Air Sapta Tirta
Terletak di Dusun Pablengan tepat di pinggir jalan raya yang menghubungkan Karanganyar – Matesih. Keistimewaan dari mata air ini adalah, tiap mata air dari tujuh mata air yang ada mempunyai keistimewaan dan dipercaya mempunyai khasiat yang berbeda. Ketujuh mata air itu masing-masing adalah sumber air bleng yang bisa dipakai untuk membuat kerupuk, sumber air hangat yang mengandung belerang, sumber air hidup yang terus bergolak dan konon berkhasiat menambah kecantikan, juga sumber air soda yang rasanya memang seperti soda.

Sumber lainnya adalah sumber air urus-urus yang dapat digunakan sebagai obat pencahar, lalu sumber air kasekten yang konon bertuah bagi siapa saja yang ingin menambah ketebalan kulit dan nyali untuk berperang. Sumber air terakhir adalah sumber air mati yang debitnya tidak pernah berkurang atau bertambah. Untuk yang terakhir ini tidak boleh diminum, karena mengandung gas karbondioksida yang beracun.

Agrowisata Sondokoro
Merupakan Daya Tarik wisata keluarga di Pabrik Gula Tasikmadu  Kab. Karanganyar. Bentuk atraksi wisata yang diilhami dari  saat pabrik akan melakukan giling tebu untuk pembuatan gula atau yang sering di sebut “CEMBRENGANG”. Daya tarik wisata yang ada antara lain : kereta wisata yang menelusuri rute sekeliling Pabrik Gula. Melewati museum Gula. Ada juga di sana-sini hewan langka dalam kurungan. Part-part mesin pengolah gula yang berupa besi tua berbentuk roda gigi itu ditata seolah menjadi taman mengasyikan. Kereta Tebu itu berubah fungsi menjadi Ada Flying fox, wahana rumah pohon, art galery, taman bermain untuk anak-anak, kolam renang, dan resto-resto yang mengelilingi wilayah itu. Kereta Tebu itu berubah fungsi menjadi Ada Flying fox, wahana rumah pohon, art galery, taman bermain untuk anak-anak, kolam renang, dan resto-resto yang mengelilingi wilayah itu. Selain tersedia lahan parkir yang cukup luas, setiap hari libur ada panggung hiburan dengan pertunjukan live music
Keunikan Seni budaya
  • Upacara adat dhukutan, merupakan ritual adat bersih desa  yang dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon 7 bulan sekali oleh masyarakat nglurah Kelurahan Tawangmangu. Seluruh masyarakat nglurah membuat sesaji, dikumpulkan di rumah sesepuh desa untuk didoakan kemudian sesaji tersebut dikirab menuju situs purbakala Menggung dan dibagi-bagikan kepada warga.
  • Upacara wahyu kliyu, yaitu upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat  Dusun Kendal, Desa Jatipuro, Kec. Jatipuro. Suatu tradisi selamatan dengan apem mini, masyarakat Dusun Kendal diwajibkan membuat apem setiap kepala keluarga harus mengumpulkan 344 buah apem. Ribuan kue apem yang sudah terkumpul ditutup dengan daun pisang kemudian didoakan bersama-sama, setelah upacara selesai apem-apem tersebut dibagikan kepada
seluruh warga. Menurut keyakinan masyarakat setempat apabila selamatan apem mini ini tidak dilaksanakan akan terjadi bencana yang menimpa masayrakat Dusun Kendal.
Sendratari Garudeya
Sendratari Garudeya, sendratari untuk kegiatan ruwatan dengan mengambil kisah Garudeya yang terdapat pada relief candi Sukuh, yaitu menggambarkan tentang pembebasan dari perbudakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar