Penasaran warga akhirnya terjawab
sudah ketika melihat sebuah gubuk beratapkan ilalang yang berdiri di
tengah-tengah rawa. Kejadian aneh itupun sontak membuat masyarakat
gempar, karena dirasa tidak ada warga yang mendirikan gubuk tersebut sehingga
muncullah dugaan bahwa tidak lain gubuk itu adalah gubuk tiban.
Keberadaan gubuk tiban, menarik warga untuk berbondong-bondong mendatangi
tempat tersebut, sekedar melihat atau punya misi tertentu seperti tirakat dan
bersemedi," demikian cerita Mbah Guman, juru kunci Gubuk Tiban.
Menurut Mbah Guman, sang juru kunci.
Bahwa gubuk tiban tersebut adalah petilasan dari Pangeran Sambernyawa saat
sisik melik memerangi penjajahan VOC Hindia Belanda. Mbah Gemah menambahkan,
ketika Pangeran Sambernyawa sisik melik (bergerilya) menumpas penjajahan
tentara VOC Hindia Belanda, setiap perjalanannya beliau selalu singgah disuatu
tempat. Selain untuk bersembunyi dari kejaran tentara VOC, Sang Pangeran juga
senantiasa bertapa ditempat persembunyiannya untuk memohon petunjuk dan
kekuatan.
"Pangeran samber nyawa sembunyi
dan bertapa di gubuk tiban tersebut selama delapan tahun lamanya," tutur
Mbok Guman. "Diketahui bahwa gubuk tiban itu petilasan dari Pangeran
Sambernyawa, karena suatu ketika terdengar suara yang mengatakan bahwa
rawa ini tempat bertapanya Pangeran Sambernyawa dan beliau berpesan suatu saat
nanti kalau ada kemajuan jaman, tempat ini bisa untuk penyuwunan (permohonan)
rakyatku semua dan tidak dibeda-bedakan," lanjutnya.
Gubuk tiban yang sampai saat ini
masih utuh kayu-kayunya, konon tidak bisa dipugar. Namun, setelah sang juru
kunci memohon dengan bersemedi selama empat puluh hari lamanya, akhirnya
mendapatkan ijin tapi dengan syarat yaitu atap gubuk harus tetap memakai
ilalang.
![]() |
Isi Dalam Gubuk Tiban Bubakan |
"Penunggu atau yang mbau rekso
gubuk tiban tersebut bernama Eyang Windu Sejati. Beliaulah yang dipasrahi
(ditugasi) menjaga dan mengayomi Desa Bubaan oleh Pangeran Sambernyawa,"
jelas Mbok Guman. Gubuk tiban yang berada di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto,
Wonogiri ini masih kerap dikunjungi peziarah meskipun tidak seramai dulu.
Keberadaan gubuk tiban masih terawat dan masih diuri-uri (dilestarikan) oleh
masyarakat sekitar.
https://www.youtube.com/channel/UCts5Ua5IehgoRev-E6-zh1A ( KI COKRO ST )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar