Makam Keramat Datuk Panjang di Desa Pulau Kampai, Pangkalansusu, |
Tabirnews.com. Pulau Kampai adalah suatu desa pulau yang
terletak di Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumateran Utara.
Pulau Kampai selain dikenal menyimpan nilai-nilai budaya peninggalan sejarah
seperti legenda Keramat Datuk Panjang dan kisah romantis kehidupan Mas Merah,
juga dikenal sebagai desa penghasil terasi/belacan terbaik. Pulau Kampai juga
merupakan kawasan wisata bahari di Kabupaten Langkat, yaitu Pantai Berawe.
Jika Anda ingin berkunjung ke Desa Pulau Kampai butuh waktu sekira 45
menit menumpang perahu bermesin (boat tambang) dengan ongkos relatif murah Rp
10 ribu sekali perjalanan. Jika kita membawa sepedamotor, maka dikenakan biaya
tambahan sebesar ongkos satu orang.
Sebelum Indonesia merdeka, Pulau Kampai dikenal sebagai daerah penghasil lada.
Ketika Indonesia merdeka, terasi produksi Pulau Kampai adalah yang terbaik di
Indoesia bahkan kabarnya terasi yang diproduksi oleh tenaga ahli keluarga
Tionghoa secara turun temurun di desa pesisir pantai itu telah dikenal di
Medan, Pulau Jawa dan manca negara (Malaysia dan Belanda).
Sebelum melanjutkan penyelusuran menuju kuburan bersejarah di pulau itu, penulis
terlebih dahulu menemui Kepala Desa Pulau Kampai, M Buyung Amir. Ail
berjalan, Buyung menceritakan kisah pasangan suami isteri Mas Merah dan Salam.
Alkisah Salam dikabarkan mempunyai abang bernama Amran yang telah dijodohkan dengan Rukiah. Sementara Salam secara diam-diam juga telah menjalin hubungan asmara dengan Rukiah. Hubungan ini tidak diketahui oleh orangtua Salam termasuk Amran. Rukiah adalah seorang gadis yang taat beragama dan cantik.
Seiring waktu berjalan, Amran pun dinikahkan dengan Rukiah. Saat pernikahan
pasangan suami isteri ini, Salam seakan tidak terima bahkan ia sempat patah
hati dan putus asa. Pada suatu ketika Salam melemparkan 3 (tiga) batu di tanah
Serawak, sebelum ia pergi merantau sembari berpesan kepada keluarganya, “Kalau
timbul tiga buah batu yang kulempar di tanah Serawak ini, barulah aku akan
pulang. Jika tidak timbul, maka aku tidak akan kembali lagi," ujar Buyung
menirukan ucapan Salam.
Setelah kejadian itu, Salam tidak pernah kembali lagi ke Serawak. Dalam
perantauan itu Salam bertemu dengan Salmah. Salmah adalah gadis kembang di
Medan Labuhan-Belawan. Ayah Salmah bernama Haji Kasim dan istrinya ketika itu
berhutang pada seorang keturunan India bernama Tambi. Karena kedua orangtuanya
tidak mampu membayar hutangnya. Oleh orangtuanya, Salmah dikawinkan dengan
Tambi.
Di saat acara perkawinan Salmah dengan Tambi, Salam yang dijuluki “pendekar
biola†memainkan biolanya sambil menyanyikan lagu berjudul “Kau adalah Mas
Merahku." Mendengar lantunan lagu yang merdu dan menusuk kalbu, Salmah
langsung jatuh pingsan. Masyarakat sekitar tidak mengetahui bahwa Salmah adalah
Mas Merah yang disebut Salam dalam lirik lagunya. Salam kembali putus asa dan
kemudian ia pergi Medan Labuhan untuk menjadi nelayan di daerah Pangkalan Brandan.
Saat ia dan seorang temannya bernama Husein berkelana di pesisir pantai Teluk
Aru, tiba-tiba Salam mendengar teriakan seorang wanita meminta tolong. Sambil
berlari, Salam pun berupaya ingin mendekat ke arah suara minta tolong, namun
dihalangi oleh Husein. Husein berkata pada Salam, “Jangan lakukan itu. Daerah
ini sangat angker. Biasanya orang yang masuk ke sana pasti tidak bisa pulang
kembali. Tapi Salam tetap saja pergiâ€.
Pada suatu ketika Salmah minta tolong agar Salam berkenan membebaskan ayahnya.
Kemudian Salmah bersama Salam pun berangkat ke laut untuk membebaskan sang ayah
yang disandera penyamun dan diikat di dalam tongkang terapung di atas
permukaan laut.
Dengan segala upaya, Salam berusaha membebaskan ayah Salmah dengan segala jurus
yang dimilikinya. Akhirnya Salam berhasil membebaskan Haji Kasim setelah
mengalahkan penyamun bernama pendekar Senayan.
Setelah bebas dari sekapan, kemudian Salam dan Mas Merah berikut ayahnya, Haji
Kasim dengan menumpang tongkang berangkat menuju Pulau Kampai dan tinggal
menetap di daerah pesisir itu.
Seiring waktu berjalan, Salam pun sering berkunjung ke kediaman kekasihnya. Dan
tak beberapa lama kemudian, Salam pun menikah dengan Mas Merah. Sepuluh tahun
mereka berumah tangga, namun tidak mempunyai keturunan. Pada tahun 1820, dalam
waktu yang bersamaan, pasutri ini terkena penyakit cacar, tepatnya pada hari
Jumat pukul 05.00 pagi Salam meninggal dunia, dan kemudian disusul oleh
isterinya Salmah (Mas Merah) meninggal dunia pada hari yang sama pukul 06.00
pagi.
Selanjutnya Kepala Desa Pulau Kampai, Buyung mengisahkan sebelum meninggal,
Salam berpesan kepada Husein, temannya, “Kalau nanti aku meninggal tolong
kuburkan aku berdekatan dengan kuburan istriku, dan tanamkan bunga tanjung di
atas nisan kuburan kami berdua.†Bunga tanjung yang ditanam adalah kisah
perjalanan cinta Salam sebagai tanda antara Semenanjung Malaysia, Medan Labuhan
dan Pulau Kampai. Demikian Buyung menceritakan kisah Mas Merah dan Suaminya
Salam.
Makam Mas Merah dan suaminya, Salam ini dipugar oleh civitas Akademika Fakultas
Hukum UISU tahun Akademi 1990-1991 sebagai tanda sumbangsih melestarikan
Khazanah Budaya Bangsa.
Buyung juga menjelaskan bahwa sejak jaman dahulu penduduk Desa Pulau Kampai,
didiami oleh beberapa suku dengan latar belakang yang berbeda di antaranya, ada
Jawa, Aceh, Melayu, Karo, Tionghoa dan etnis suku lainnya dengan jumlah
penduduk saat ini mencapai kurang lebih 4750 jiwa. "Meski berbeda
etnis, suku dan agama, tapi seluruh warga di sini bisa hidup berdampingan
secara rukun dan damai," sambung Buyung.
Misteri Kuburan Datuk Panjang
Kuburan Keramat Datuk Panjang yang ada di Pulau Kampai sering diziarahi oleh
banyak orang yang berdatangan dari luar daerah, termasuk etnis Tionghoa. Di
dalam kompleks makam itu terdapat dua pusara berukuran panjang yang
berdampingan. Satu berukuran enam meter dan yang satunya lagi mencapai empat
meter lebih yang berlokasi tidak jauh dari kuburan pasutri Mas Merah.
“Menurut cerita orang tua jaman dulu,†kata Buyung, penghuni dua kuburan
panjang adalah seorang pemuka agama dan isterinya, namun kisah itu sampai saat
ini masih misterius.
Sementara menurut penerawangan Datuk Panglima Kelana Wangsa Prof.
Drs.H.Muhammad Idrus, Chief Project, Investigation di GAIB Project dan Chief of
Public Administration Program di University Lecture Committee yang pernah
melumpuhkan ilmu dukun Amat Suraji (pembantai puluhan wanita di Langkat
beberapa tahun lalu) mengisahkan, ketika itu Panglima Hasyim Banta Muda menjadi
Wakil Sultan Aceh untuk Sumatera Timur, kemudian diganti dengan Panglima Nyak
Makam, Hasyim Banta Muda berkawin dengan puteri Tengku Supang binti Sultan Musa
Langkat.
Di masa Panglima Nyak Makam itulah datangnya Syech Mansyur, dan bermakam di
pulau itu (Pulau Kampai) sekitar tahun 1843. Nyak Makam kemudian ditangkap
Belanda dalam keadaan tua renta dan dipancung kepalanya di depan anak isteri
serta pengikutnya, bahkan tragisnya, kepala Nyak Makam dibawa ke Belanda untuk
dijadikan tontonan. "Jadi makam di Pulau Kampai itu adalah makam Syech
Mansyur," ungkap Pak Idrus seperti yang disampaikan Freddy Ilhamsyah PA,
rekan Pak Idrus,
Sambhttps://www.youtube.com/channel/UCts5Ua5IehgoRev-E6-zh1 (KI COKRO ST)
UPDATE 22 / 08 / 2016 NAMA SAMARAN DARI RONGGO KUSUMO 082349356043 ALIAS DEDE ARDIANSYAH Pemilik dari Rekening Mandiri a/n Dede ardiansyah no rek.125-00-1267089-9.SDH MSK Daftar Pencarian Orang DR KEPOLISIAN,.MENGAKU SEBAGAI KUNCEN / PARANORMAL,
BalasHapusRONGGO KUSUMO 082349356043 ALIAS IRWANDI NUGRAHA
KYAI SOLEH PATI 085225890869
KYAI MARJOKO 085827884171
JONGGOL 085216548879
KI JAMBRONG 085317121219
MBAH RORO 082187830969
KH.MUSTAMID ABBAS 082311002203
PAK HAJI RORO 082393117730
AKI NAWE 085218379259
KI KANJENG 085290905579
KI PRANA 082393011727
EYANG GURU KERAMAT 082394427157
KI AGENK BONDOWOSO 082348727567
MBAH PURO 085342734904
AKI SUNAN 085242421477
KI KANJENG DEMANG 081234666039
K.H. SANJAYA 085328880180
ABAH GUNTUR PAMUNGKAS 085222366193
AKY SANTORO 082312949955
KANJENG TAAT PRIBADI 085299036030
USTAD.HAKIM BAWAZIER 085210335409
KY ABU GHARIB 082395122567
MBAH SANGKIL 085210493757
ABAH GUNTUR OAMUNGKAS 085222366193
KAMI AKAN TERUS UPDATE NAMA2 SAMARAN DARI PENIPU TSB AGAR ANDA TDK MENJADI KORBANNYA
Saya Senang bisa menulis dan berbagi melalui room ini. Sobat... dulu, saya seorang pengusaha dibidang property rumah tangga dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki, tapi namanya cobaan, dan gampang percaya ke semua orang, dan akhirnya saya ditipu dengan rekan bisnis sendiri dan saya harus menaggung hutang yang jumlahnya ratusan juta. Terus terang saya hampir putus asa. Karena saya memikirkan masa depan anak saya yg msh kecil sehingga sy bisa bertahan,dan ditengah tagihan hutang yg menumpuk dan demi makan sehari hari saya terpaksa suami saya jualan nasi bungkus keliling, dan pada akhirnya tagihan dari Bank jatuh tempo jaminan sertifikat rumah sy satu2nya harta yg sy miliki dan hrs sy perjuangkn.disinilah sy curhat tentang nasib sy dgn seorang tmn dan memperkenalkan sy dgn sosok seorang ki.Ageng, Alhamdulilah dengan perantara beliau saya bisa menata usaha saya dan hutang sy sudah terbayar semua. Jujur awalnya saya ragu tapi karena bnr2 kepepet krn tagihan bank akhirnya sy meyakinkan diri. Subahanallah hanya dalam waktu singkat sy bisa menyelesaikan hutang sy totalnya 700juta. Secara logika tidak masuk akal tp inilah kenyataanya. dan Saya berani sumpah tuju turunan tidak selamat dunia akhirat klu sy tidak menikmati hasil metode ki.Ageng. atau disini ada yg sprt sy, silahkan di buktikan sndiri dan langsung kunsultasi dgn KI.Ageng di No +62812-4576-7849. Di JAMIN AMAN (terimaksih KI.Ageng saya tidak akan melupakan jasa dan amanah ki.Ageng agar lebih banyak orang bergabung dan bisa menyisihkan sebagian dr hasil kesuksesanya untuk pedepokan Ki.Ageng. JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH, SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB KI.Ageng
BalasHapus